Psikotes Koran atau Tes Pauli Kraeplin merupakan tes analogi yang
mengukur kemampuan berpikir kita dalam hal menghitung. Tes Pauli
Kraepplin atau tes koran bertujuan untuk mengukur karakter seseorang
pada beberapa aspek tertentu, yaitu aspek keuletan (daya tahan), aspek
kemauan atau kehendak individu, aspek emosi, aspek penyesuaian diri, dan
aspek stabilitas diri dengan cara memintanya melakukan penghitungan
angka-angka dalam deret yang panjang.
Tujuan dari tes koran pauli krepelin ini adalah mengeksplorasi (meneliti
karakter kepribadian seseorang) terutama dalam hal emosi, dinamisme,
kontrol dan reality function tes koran pauli kraepelin. Tes Pauli
Kraepelin biasa disebut dengan tes koran, karena ukuran lembar
jawabannya yang mirip dengan koran .
Contoh Tes Pauli Krapelin dikembangkan pertamakali oleh seorang
psikiater bernama Emil Kraepelin. SoKraepelin pada mulanya menciptakan
alat tes yang digunakan sebagai alat bantu untuk mendiagnosa gangguan
otak yaitu alzheimer dan dementia. Selanjutnya, pada tahun 1938 Prof.
Dr. Richard Pauli bersama Dr. Wilhelm Arnold dan Prof. Dr. Vanmethod
memperbaharui tes Kraeplin sehingga dapat distandarisasikan dan dapat
pula dipakai untuk mendapatkan data tentang kepribadian. Saat ini tes
tersebut dikenal dengan istilah Tes Pauli-Kraepelin. Untuk dapat
mengerjakan soal psikotes pauli maupun soal psikotes lainnya dengan baik
dan lulus psikotes, Ikutilah panduan dan tips psikotes yang kami
berikan.
Adapun tujuan dari tes pauli-kraepelin ini adalah untuk mengukur
karakter seseorang pada beberapa aspek tertentu, yaitu :
* Aspek keuletan (daya tahan)
* Aspek kemauan atau kehendak individu
* Aspek Emosi
* Aspek penyesuaian diri
* Aspek stabilitas diri
Dalam tes psikotes koran ini, sebenarnya bagaimana cara mengerjakan
psikotes koran ini, anda hanya diminta untuk mengerjakan hitungan
sederhana. Yaitu menjumlahkan deretan angka-angka. Namun yang menjadi
masalah adalah jumlah deretan angka yang diberikan sangat banyak. Yaitu
sebesar lembaran koran. Sehingga tes yang juga dikenal dengan istilah
“Tes Koran” ini menuntut konsentrasi, ketelitian, stabilitas emosi dan
daya tahan yang prima. Semakin banyak kesalahan yang anda buat,
menunjukkan anda orang yang tidak teliti, tidak cermat, tidak hati-hati
dan kurang memiliki daya tahan yang cukup terhadap stres atau tekanan
pekerjaan.
Saran dalam menhadapai tes koran pauli kraepelin :
1.Konsentrasi pada lembar jawaban sendiri,jangan terpengaruh dengan
peserta ujian yang lain,walaupun mereka telah mengerjakan dengan sangat
cepat,karena belum tentu mereka lebih teliti.
2.Cermat dan teliti
pauli kraepelin Soal Psikotes Koran Pauli Kraepelin
3.Buatlah dan pertahankan Ritme pengerjaan (jika anda sudah mendapatkan
ritmenya,maka akan terasa lebih mudah)
semoga bermanfaat..
Contoh Tes Koran Pauli Kraepelin
Jumlahkan deret angka-angka berikut (diatas dan dibawahnya) dan tulislah
jawabannya diantara kedua angka yang anda jumlahkan.
Keterangan : Pada contoh diatas, angka yang dicetak tebal adalah jawaban
penjumlahan dari dua bilangan yang berdekatan (yang diatas dan
dibawahnya). 1+9 = 0 ; 9+7= 6 dan seterusnya. Jika hasil penjumlahan
lebih dari dua digit, maka ditulis digit terakhirnya saja. Misal 7+6= 13
(ditulis angka 3 saja), tetapi tetap dengarkan instruksi dari pengarah,
apakah hanya digit terakhir saja yang ditulis atau 2 digit yang
ditulis, Soal Tes Pauli Kraepelin ( Tes Koran).
Rabu, 01 Juli 2015
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar